Le journal de Meiza

TRANSAKSI MATA UANG ASING

Posted on: 14 Maret 2011

Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan memberi atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing.Berdasarkan konsep mata uang fungsioanal yaitu, mata uang fungsional dari suatu entitas adalah mata uang, yang berlaku di wilayah operasional utama perusahaan dan menghasilkan arus kas. Dengan demikian suatu transaksi mata uang asing dapat berdominasi dalam suatu mata uang, tetapi di ukur atau di catat dalam mata uang yang lain.

 

Kriteria mata uang Fungsional :

 

Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor-Faktor

Ekonomi

Keadaan yang Menguntungkan mata uang asing Lokal sebagai mata uang

Fungsional

Keadaan yang Menguntungkan mata uang Induk Perusahaan sebagai mata uang Fungsional
Arus Kas Umtamanya dalam mata uang lokal dan

tidak mempengaruhi arus kas induk

perusahaan

Secara langsung mempengaruhi arus kas

induk perusahaan dan dapat dikirimkan

kepada induk perusahaan

Harga jual Umumnya tidak dipengaruhi oleh

perubahan nilai tukar dan dipengaruhi

utamanya oleh kompetisi di pasar lokal

Dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar

Dan ditentukan oleh kompetisi di pasar

Dunia

Pasar penjualan Umumnya di negara tuan rumah dan

berdenominasi mata uang lokal

Umumnya di negara tempat induk

perusahaan dan berdenominasi dalam

mata uang induk perusahaan

Beban Terjadi utamanya di lingkungan lokal Utamanya berkaitan dengan faktor

produksi yang diimpor dari induk

Perusahaan

Pembiayaan Utamanya berdenominasi dal mata uang

lokal dan dilakukan oleh operasi lokal

Utamanya berasal dari induk perusahaan

atau bergantung pada induk perusahaan

untuk memenuhi kewajiban utang

Transaksi

antar perusahaan

Tidak sering, tidak ekstensif Sering dan ekstensif

 

Tabel diatas mengidentifikasikan keadaan-keadaan yang dapat menjadi alasan penggunaan mata uang local atau induk perusahaan sebagai mata uang fungsionalnya.

FAS No. 52, pernyataan standar akuntansi untuk mata uang asing yang wajib diterapkan di AS, mengharuskan perlakuan berikut ini untuk translasi mata uang asing:

  1. Pada tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dandicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut.
  2. Pada setiap tanggal neraca, saldo-saldo yang berdenominasi dalam suatu mata uang harus selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs nilai tukar terkini.

 

Penyesuaian kurs nilai tukar valuta asing (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yang terjadi) perlu dibuat pada saat terjadi perubahan kurs nilai tukar di antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Apabila laporan keuangan disusun sebelum penyelesaian transaksi, penyesuaian akuntansi (yaitu keuntungan atau kerugian atas transaksi yang belum diselesaikan) akan sama dengan perbedaan antara jumlah yang awalnya dicatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.

 

Dalam transaksi mata uang asing terdapat dua perlakuan akuntansi atau keuntungan dan  kerugian transaksi yang dapat diterapkan yaitu :

  • Perspektif Transaksi Tunggal  : Penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diselesaikan maupun yang belum diselesaikan ) diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun–akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesainnya merupakan peristiwa tunggal.
  • Perspektif Dua Transaksi : Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang tersebut.

 

FAS no 52 mengharuskan penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum diselesaikan dimasukkan dalam penentuan laba.Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi apabila :

  1. Penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu.
  2. Transaksi tersebut dimaksudkan dan berfungsi efektif sebagai lindung nilai atas investasi (yaitu lindung nilai terhadap posisi aktiva/kewajiban bersih operasi luar negeri) dan komitmen mata uang asing.

 

Sumber :

Frederick D.S.Choi, Gary K.Meek, Akuntansi Internasional, Salemba Empat, Jakarta : 2005.

 

 

Tinggalkan komentar

Kategori