Le journal de Meiza

Archive for November 2009

Akhir-akhir ini saya melihat berbagai pemberitaan di media cetak dan elektronik mengenai seorang nenek yang menci 3kg buah kakao. Atas perbuatannya nenk tesebutharus dijatuhi hukuman penjara. Memang pada akhirnya nenek tersebut tidak dipenjara dan hanya menjadi tahanan kota. Tetapi apakah itu adil bagi nenek tersebut?. Tidak lama kemudian hal yang sama menimpa beberapa orang hanya karena dianggap mencuri kapuk. Kemudian pihak yang merasa dirugikan melapor ke pihak yang berwajib. Kenapa semua orang mulai kehilangan rasa untuk bermusyawarah. Bukankah hal itu meupakan identitas bangsa?. Bagi saya lebih baik bila masalah tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Bukankah musyawarah untuk mufakat diajarkan hampir disetiap lapisan pendidikan, mulai dari sd bahakan ke perguruan tinggi. Apakah musyawarah untuk mufakat hanya sekear materi di buku eks pelajaran?. Ataukah kita sudah mulai menjadi masyarakat yang individualis karena era globalisasi?. Kemana rasa kekeluargaan kita, asa satu saudara serumpun setanah air?.  Bahkan dijaman sekarang ini orang -orang sudah lupa ari bersaudara. Kita akan hancur bila kita berjalan sendiri-sendiri.


Kategori